Garis hitam yang tebal, membingkai kain putih Pundi Beras merupakan adaptasi klasik lurik yang tampak selaras dengan cita rasa kekinian saat ini.
Garis hitam yang tebal, membingkai kain putih Pundi Beras merupakan adaptasi klasik lurik yang tampak selaras dengan cita rasa kekinian saat ini.

DB003—Kain Pundi Beras

Dibuat oleh penenun ATBM di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Dari Rp 9.000
Cerita Produk

Pundi Beras merupakan reimajinasi lurik tradisional Indonesia, kain bergaris yang dahulu memiliki makna penting dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai warga Indonesia. Garis hitam yang tebal, membingkai kain putih Pundi Beras merupakan adaptasi klasik lurik yang tampak selaras dengan cita rasa kekinian saat ini. Seperti namanya, Pundi Beras menarik inspirasi dari desain grafis yang tegas namun sederhana yang tampak terlihat menghiasi kemasan karung beras lokal.

Dengan warna alami yang mengingatkan pada lanskap pesisir, kain Pundi Beras menghadirkan suasana yang gembira untuk dinikmati di ruangan Anda. Bahan dasar kain ini ditenun oleh penenun atbm di rumah tenun Pak Jussi, Bantul.

Rincian Produk

• 12x16cm / 5”x6”
• Kain: 100% katun
• Lebar: 110cm
• Berat: medium-weight
Not-rated tekstil
• Permintaan untuk pengujian kain, silahkan hubungi kami
• Dikarenakan barang dibuat dengan tangan, sedikit perbedaan pada warna dan tekstur diharap dimengerti
• Dibuat dengan etis di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Panduan Perawatan

• Cuci tangan menggunakan deterjen alami seperti lerek atau soapnut
• Cuci dengan air dingin hingga 30°C/86°F
• Transfer warna mungkin terjadi, cuci secara terpisah
Dry clean direkomendasikan
• Jangan gunakan pemutih
• Hamparkan sampai kering dibawah teduhan
• Jangan gunakan mesin pengering
• Setrika dengan suhu sedang hingga panas diantara 148˚C/300˚F hingga 204˚C/400˚F
• Untuk membersihkan noda, tepuk dengan lembut daerah tersebut dengan air (jangan menggosok)
• Kain yang diwarnai sebaiknya dijauhkan dari paparan sinar matahari langsung untuk menghindari pemudaran yang berlebihan
• Usahakan untuk selalu menyimpan kain ditempat yang kering (tidak lembab)

Pengiriman & Pengembalian

Pengiriman domestik di seluruh Indonesia akan ditangani oleh JNE atau Paxel. Layanan kurir instan atau same-day di dalam wilayah Jakarta dapat diajukan sebelum atau setelah proses pemesanan, tersedia hanya untuk barang yang ada dalam inventaris stok

Semua pesanan akan dikirimkan dari Jakarta dalam waktu 3-5 hari kerja, kecuali pesanan pre-order atau pesanan khusus. Pengiriman internasional tersedia ke seluruh dunia melalui angkutan udara pintu-ke-pintu.

Kami mengutamakan perihal desain dan karya ketrampilan dengan sungguh-sungguh , dan kami ingin Anda menerima barang-barang ini dengan sangat hati-hati. Setiap barang kami diperiksa dengan seksama sebelum proses pengiriman, tetapi jika sewaktu sebuah kesalahan terjadi, harap beri tahu kami dalam kurun waktu 48 jam. Tim kami akan segera berusaha untuk menggantikan barang tersebut setelah meninjau kasus Anda

Pengembalian atau penukaran dapat dilakukan dalam waktu 14 hari setelah penerimaan. Pesanan khusus, kain per meter, karya seni, hadiah, dan barang dengan potongan harga tidak dapat dikembalikan atau ditukar. Semua barang harus dalam kondisi baru, tidak digunakan, dengan label masih terpasang.

Harap tinjau halaman Pengiriman & Pengembalian untuk informasi selebihnya. Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut, silahkan hubungi kami.

DIBUAT DI RUMAH PAK JUSSI, BANTUL

Keheningan menyelimuti Bantul — daerah pesisir di selatan Yogyakarta. Di sinilah kami pertama berjumpa dengan Pak Jussi dan kampung tenunnya. Sebagian besar penenun di kampung ini sudah berusia lanjut dan mereka menenun demi melestarikan tradisi yang telah lama ada.

Bukan sesuatu yang janggal jika kita melihat mereka lebih banyak menekuni sawah dan mengerjakan ladang karena menenun adalah kerja yang dilakukan ketika mereka menunggu hasil panen. Bagi mereka, menenun adalah bagian dari irama kehidupan. Sebagian besar dari mereka mahir menenun sejak muda, meski sekarang komunitas ini sedang dihadapkan dengan isu keberlanjutan generasi baru karena berkurangnya permintaan tekstil tenun tangan.

PELAJARI LEBIH LANJUT
Seorang pria tua yang tengah mendalami seni menenun tradisional, duduk di depan alat tenun kayu di dalam sebuah rumah pedesaan yang memesona.